Pontianak – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum Kalimantan Barat sukses meraih capaian kinerja 100% dalam evaluasi Target Kinerja (Tarja) B08 hingga B10 untuk Program Kekayaan Intelektual (KI). Evaluasi ini diselenggarakan melalui Zoom Meeting diikuti Kepala Divisi Pelayanan Hukum, Eva Gantini beserta Kepala Bidang Pelayanan Hukum, Riswandi, Kepala Sub Bidang Pelayanan KI, Andy Hermawan Prasetio, JFT, JFU dan Helpdesk Pelayanan KI. Rabu (06/11)
Pada sesi pemaparan, Kanwil Kemenkum Kalbar menjelaskan sejumlah pencapaian dan kegiatan yang telah terlaksana dalam periode ini. Di antaranya adalah penyelesaian pendaftaran Indikasi Geografis Tenun Cual Sambas dan kunjungan koordinasi ke Istana Kadariyah Kesultanan Pontianak untuk inventarisasi merek kolektif Kopi Istane. Selain itu, Kanwil Kementerian Hukum Kalbar juga mengadakan penguatan kapasitas operator KI di Institut Teknologi dan Bisnis Sabda Setia (ITBSS) Pontianak serta pemantauan kekayaan intelektual komunal di Kabupaten Sanggau.
Evaluasi untuk Target B09-B10 mencakup kegiatan pengawasan di Pos Lintas Batas Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, dan kunjungan koordinasi dengan Bappeda Kubu Raya terkait penguatan operator Sentra Layanan Kekayaan Intelektual. Di samping itu, inventarisasi kekayaan intelektual komunal di Kampung Wisata Caping Pontianak juga turut diselesaikan.
Tim Verifikasi Tarja dari DJKI memberikan penilaian maksimal dengan skor 100 untuk setiap aspek yang dievaluasi, mencakup Indikasi Geografis, Merek Kolektif, Penguatan Kapasitas Operator KI, hingga Penelusuran dan Drafting Paten. Beberapa catatan disampaikan, termasuk pentingnya peningkatan koordinasi dengan pemangku kepentingan serta optimasi pada tahapan pendaftaran kekayaan intelektual, khususnya paten dan desain industri.
Evaluasi realisasi anggaran juga mencapai nilai 100, meski terdapat catatan terkait keterlambatan pembayaran jasa yang perlu diperhatikan menjelang akhir tahun.
Capaian ini menegaskan komitmen Kanwil Kementerian Hukum Kalbar dalam mengelola dan meningkatkan layanan kekayaan intelektual di wilayahnya, diharapkan mampu memacu kolaborasi dengan stakeholder lokal demi mendukung inovasi dan perlindungan kekayaan intelektual yang berkelanjutan di Kalimantan Barat. (Humas: Yulizar)
Dokumentasi: