Pontianak – Guna meningkatkan keterampilan penggunaan senjata api, divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Kalimantan Barat melaksanakan pelatihan menembak di Lapangan Tembak Batalyon Komando 465 Kopasgat, Selasa (05/11).
Pelatihan menembak ini diikuti oleh 60 orang peserta, yang terdiri dari Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Imigrasi se-Kalimantan Barat, Kepala UPT Pemasyarakatan di Kota Pontianak serta petugas Keimigrasian dilingkungan Kanwil Kemenkumham Kalbar.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan petugas imigrasi Khususnya Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dalam menjalankan tugas dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keterampilan menembak dianggap sangat penting bagi para petugas sebagai bagian dari kesiapan dalam menghadapi berbagai situasi di lapangan yang memerlukan ketangkasan dan kecepatan dalam bertindak.
“Pelatihan ini merupakan bentuk komitmen kami untuk memastikan bahwa setiap petugas imigrasi memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menjalankan tugas. Dengan keterampilan penggunaan senjata api, mereka dapat memberikan perlindungan yang maksimal, menjaga keamanan, serta meningkatkan pengawasan negara,” ujar Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Kalbar Arief Munandar.
Menurut Arief, dalam pelaksanaan latihan ini, para peserta mendapatkan arahan langsung dari instruktur berpengalaman serta didampingi oleh personel profesional dari Kopasgat. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan teknis petugas imigrasi sekaligus meningkatkan sinergi antara lembaga penegak hukum di Kalimantan Barat.
"Pelatihan ini sangat penting untuk memperkuat kesiapan petugas keimigrasian dalam menghadapi situasi-situasi yang membutuhkan keterampilan taktis dan penguasaan prosedur operasional yang ketat. Ditekankan pula bahwa aspek keselamatan menjadi prioritas utama dalam setiap sesi latihan. Semua peserta diharapkan memperhatikan dan mematuhi standar keselamatan yang telah ditetapkan, sambil mengikuti arahan teknik dasar menembak dari para pelatih yang berpengalaman," ujar Arief.
Dengan berakhirnya pelatihan ini, seluruh peserta diharapkan mampu menerapkan keterampilan yang telah diperolehnya dalam tugas sehari-hari dan memberikan kontribusi positif dalam menjaga stabilitas wilayah NKRI, khususnya di Kalimantan Barat, tukasnya.
Sementara itu Komandan Batalyon Komando 465 Kopasgat Letkol Pas Zaharuddin mengatakan, pihaknya selalu siap jika ada Instansi Pemerintah yang ingin berlatih keterampilan penggunaan senjata api.
"Kami siap untuk berkolaborasi dengan Instansi manapun jika ingin berlatih keterampilan penggunaan senjata api, silahkan saja bagi yang ingin melaksanakan pelatihan. Kami siap memfasilitasi tempat latihan dan pastinya instruktur yang sudah berpengalaman," ujar Zaharuddin.
Diakhir pelatihan, lima peserta yang mendapatkan nilai tertinggi akan mendapatkan hadiah dari penyelenggara. Dalam kesempatan ini perwakilan Divisi Keimigrasian Dwi Amanda Riyadi menjadi yang terbaik dengan perolehan nilai 78.