Pontianak – Dalam upaya meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) bagi delapan Satuan Kerja di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Barat yang diusulkan oleh Inspektorat Jenderal. Kanwil Kemenkumham Kalbar menggelar simulasi desk evaluasi pembangunan Zona Integritas menuju WBK, Rabu (08/05).
Delapan satker tersebut adalah Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pontianak, Rutan Kelas IIA Pontianak, Lapas Perempuan Kelas IIA Pontianak, Rudenim Pontianak hadir secara langsung dan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sambas, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sambas, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sanggau dilakukan secara virtual.
Kadiv Administrasi menyampaikan bahwa simulasi ini merupakan inisiasi yang digelar oleh Kanwil Kemenkumham Kalbar untuk mempersiapkan satuan kerjanya untuk meraih predikat WBK.
“Semoga kegiatan ini menjadi wadah bagi kita untuk memperkokoh persiapan dalam rangka membangun Zona Integritas yang berdampak. Rekan-rekan harus menyajikan perubahan pelaksanaan birokrasi dan layanan bagi publik yang berubah secara nyata dan berdampak", ujar Hajrianor di Ruangan Kerjanya.
Hajrianor menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melihat kesiapan dari setiap satker yang diusulkan. "Acara ini adalah dari kita dan untuk kita. Disini kita akan menggali hal-hal yang dapat diperbaiki atau dikembangkan" jelasnya.
Kepala Bidang Pembinaan, Bimbingan dan Teknologi Informasi, Eka Jaka Riswantara selaku yang memimpin evaluator pada Tim 2 mengatakan, tujuan dari kegiatan ini untuk melihat persiapan dan kesiapan dari UPT yang diusulkan menuju WBK. "Kegiatan ini dapat dijadikan momen untuk mengoreksi dan memperbaiki agar saat evaluasi oleh Tim Penilai Internal (TPI) bahkan Tim Penilai Nasional (TPN) dapat lolos dan mendapatkan predikat WBK,” ujar Eka dari Ruangan Kepala Divisi Pemasyarakatan.
Dalam kegiatan ini kedelapan UPT menampilkan kesiapannya mulai dari video profil, yel-yel, maskot, inovasi-inovasi disetiap area perubahan, penjelasan detail inovasi sampai penyajian maskot pembangunan ZI Satuan Kerja.
Para evaluator menyampaikan hal-hal penting yang harus disajikan dalam video profil dan paparan untuk dapat menggambarkan perubahan pembangunan agar dapat menyampaikan esensi dari WBK. "Tampilkan esensi dari WBK, maksud dari esensi WBK adalah menampilkan ilustrasi keteladanan role model dari setiap unsur di UPT, mulai dari pimpinan sampai dengan pelaksana, tegasnya.
Bertindak sebagai evaluator pada kegiatan ini dari Tim 1 dipimpin oleh Kadiv Administrasi Hajrianor yang didampingi Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan Iwan Pramori dan Kepala Sub Bidang Penindakan Keimigrasian Hanafi.
Kemudian Tim Kedua dipimpin oleh Kepala Bidang Pembinaan, Bimbingan dan Teknologi Informasi, Eka Jaka Riswantara, Kepala Sub Bagian Humas , Reformasi Birokrasi dan Teknologi Informasi Zulzaeni Mansyur, Kepala Sub Bidang Bimbingan dan Pengentasan Anak Ardian Setiawan, Kepala Sub Bidang Pelayanan Tahanan, Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Diki Susanto dan Kepala Sub Bidang Pembinaan, Teknologi Informasi dan Kerjasama Polycarpus Bagus Widhiharso Santoso. (Foto/Nar: Alfian)