Pontianak – Siapa sangka di balik tembok-tembok tinggi dan jeruji besi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Pontianak, tersimpan bakat-bakat musik yang luar biasa. Rutan Pontianak tidak hanya menjadi tempat pembinaan bagi warga binaan, namun juga menjadi wadah bagi mereka untuk mengekspresikan diri dan menyalurkan kreativitas melalui seni musik.
Melalui program pembinaan berbasis seni, khususnya musik, warga binaan diberikan kesempatan untuk membentuk band dan berlatih secara rutin. Dengan bimbingan petugas dan instruktur musik, mereka dapat mengembangkan bakat musik yang dimiliki. Alat musik seperti gitar, drum, bass, dan keyboard pun disediakan untuk menunjang kegiatan ini.
"Musik memiliki kekuatan yang luar biasa untuk mengubah seseorang. Dengan bermusik, warga binaan dapat menyalurkan emosi, mengurangi stres, dan membangun rasa percaya diri," ujar Eka Jaka Riswantara.
Salah satu warga binaan, Akbar yang merupakan Vokalis Band Rutan Pontianak Enterprise, mengungkapkan kebahagiaannya bisa bergabung dalam band rutan. "Sejak bergabung dengan band, saya merasa hidup saya lebih berarti. Musik membantu saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik," ungkapnya.
Kepala Rutan Kelas IIA Pontianak, Raja M Ismael Novadiansyah menjelaskan selain memberikan ruang untuk berekspresi, kegiatan bermusik juga memberikan manfaat lain bagi warga binaan, seperti Meningkatkan disiplin, membangun kerjasama, mengembangkan keterampilan sosial.
Keberhasilan program pembinaan berbasis musik di Rutan Pontianak tidak lepas dari dukungan penuh dari pihak rutan, keluarga warga binaan, serta masyarakat. Hadir dalam latihan bimbingan kegiatan ini Influencer Kalimantan Barat, Kamil Onte yang turut melantunkan beberapa tembang pilihan.
Raja menambahkan, Melalui musik. Warga binaan di Rutan Pontianak tidak hanya sekadar mengisi waktu luang, tetapi juga membuktikan bahwa mereka memiliki potensi dan kreativitas yang tidak terbatas. "Musik menjadi jembatan bagi mereka untuk kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik," pungkasnya. (Alf)