Pontianak – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI melaksanakan kunjungan ke Tugu Khatulistiwa dan Kampung Tenun Pontianak pada hari Kamis, 9 Oktober 2024. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan sosial dan budaya yang bertujuan untuk mempererat silaturahmi antaranggota sekaligus mendukung pelestarian budaya lokal.
Rombongan DWP Kemenkumham dipimpin oleh Penasihat atau yang mewakili DWP Kemenkumham RI Ully Nico Afinta serta didampingi oleh Penasihat DWP Kanwil Kemenkumham Kalbar Arisanti Tito dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Eva Gantini. Tugu Khatulistiwa, sebagai simbol geografis yang membelah bumi tepat di garis khatulistiwa, menjadi destinasi pertama yang dikunjungi. DWP Kemenkumham RI mendapatkan penjelasan sejarah mengenai Tugu Khatulistiwa dan keunikan fenomena alam yang terjadi setiap tahunnya, yaitu titik kulminasi matahari, di mana bayangan benda tegak lurus menghilang sesaat.
Setelah berkunjung ke Tugu Khatulistiwa, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kampung Tenun Pontianak, salah satu destinasi unggulan yang mempromosikan warisan budaya tenun tradisional khas Kalimantan Barat. Di sana, para anggota DWP berkesempatan melihat langsung proses pembuatan kain tenun mulai dari pemintalan benang hingga menjadi kain jadi. Mereka juga berdialog dengan para perajin tenun untuk memahami lebih dalam tantangan dan peluang dalam melestarikan seni tenun ini.
Ully Nico Afinta menyampaikan apresiasi terhadap upaya masyarakat setempat dalam menjaga kekayaan budaya. Ully berharap kunjungan ini dapat memperkuat komitmen DWP dalam mendukung program-program pelestarian budaya di daerah-daerah, sekaligus menginspirasi anggota lainnya untuk turut aktif dalam kegiatan sosial dan budaya.
Kunjungan ke Tugu Khatulistiwa dan Kampung Tenun Pontianak ini menjadi salah satu momen berharga bagi DWP Kemenkumham untuk lebih mengenal kekayaan alam dan budaya Indonesia. Selain mempererat tali persaudaraan antaranggota, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong promosi destinasi wisata dan produk lokal kepada masyarakat luas.