Kubu Raya – Dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan semangat bela negara sejak dini, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Barat (Kanwil Kemenkumham Kalbar) melalui penyuluh hukum memberikan materi pembelajaran pada seminar kebangsaan. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan siswa-siswi SMA Al-Fityan di Aula SMA Al-Fityan Kubu Raya, Kamis (26/09).
Sri Ayu Septinawati selaku Penyuluh Hukum Madya yang didampingi Penyuluh Hukum Pertama Reyhan hadir mengatakan fokus utama dalam seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para siswa tentang pentingnya bela negara melalui nilai-nilai toleransi dan keberagaman. Septin memaparkan berbagai aspek bela negara, mulai dari pengertian dasar, bentuk-bentuk bela negara, hingga peran generasi muda dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Bela negara tidak hanya diartikan sebagai perjuangan fisik di medan perang. Bela negara juga bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti belajar dengan giat, menjaga nama baik bangsa, dan aktif dalam kegiatan sosial,"jelas Septin.
Selain materi tentang bela negara, para siswa juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran hukum para siswa dan mendorong mereka untuk menjadi warga negara yang taat hukum.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Sekolah SMA Al-Fityan Kubu Raya yang diwakili Wakil Kepala Sekolah Kurikulum Zahratun Nufus menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya seminar kebangsaan ini. "Kami sangat berterima kasih kepada Kanwil Kemenkumham Kalbar yang telah memberikan kesempatan kepada siswa-siswi kami untuk mengikuti seminar ini. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membentuk karakter siswa menjadi generasi muda yang berakhlak mulia, cerdas, dan cinta tanah air," ujarnya.
Kegiatan seminar kebangsaan ini menekankan untuk membudayakan semangat bela negara di kalangan generasi muda. Dengan bekal pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang bela negara, diharapkan para siswa SMA Al-Fityan Kubu Raya dapat menjadi pelopor dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.
Salah satu materi utama yang disampaikan adalah mengenai konflik kepentingan yang terjadi ditengah masyarakat maupun di kehidupan siswa-siswi di sekolah. Septin menjelaskan terlebih dahulu mengenai penyebab konflik seperti perbedaan keyakinan, kebudayaan dan kepentingan yang sering kali menjadi titik awal konflik.
“Indonesia telah mengalami berbagai konflik kepentingan seperti saat Pilkada 2017, Konflik Etnis Tionghoa dan Jawa pada 1998 hingga tawuran dan perundungan di kalangan siswa. Hal-hal ini sebetulnya tidak perlu terjadi jika kita memiliki cara mengatasinya seperti toleransi, mediasi, konsiliasi, berkomunikasi dengan baik dan memiliki tenggang rasa,” pesannya.
Kanwil Kemenkumham Kalbar berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan serupa di berbagai sekolah di Kalimantan Barat. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air kepada generasi muda.
Antusiasme para siswa terlihat dari sesi tanya jawab yang atraktif memenuhi waktu yang diberikan. Para siswa juga mengaku sangat termotivasi dan mendapatkan solusi atas permasalahan yang biasa terjadi dalam berinteraksi di sekolah. "Melalui kegiatani ini kami jadi semakin sadar bahwa sikap tenggang rasa dan mediasi bisa menjadi solusi yang bias kita tempuh kegita di sekolah ada permasalahan," ujar Fadly, salah satu siswa yang mengikuti kegiatan ini. (Alf).