Kanwil Kalbar Mengikuti Launching Kumham-CSIRT (Computer Security Incident Response Team) Secara Virtual

WhatsApp Image 2022 06 14 at 10.51.52 1

Pontianak-Penggunaan Teknologi Informasi Kemenkumham RI bukanlah hal yang baru telah melakukan Trasformasi dan Revolusi digital hingga saat ini,  ada serangan Siber kebocoran data merupakan konsekwensi yang tidak dapat dihindari,penanganan insiden keamanan data dan jaringan merupakan unsur utama dalam menjaga kondusifitas dan keterhubungan seluruh sistim digital.Bertempat diruang rapat KaKanwil lantai dua, KaKanwil Kumham Kalbar Pria Wibawa di dampingi Kepala Divisi Administrasi Dwi Harnanto, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Harniati, Kepala Bagian Program dan HUMAS Uray Aswin, Kasubag HUMAS dan RB TI Zulzaeni Mansyur, dan Pranata Komputer di lingkungan Kanwil Kumham Kalbar mengikuti Launching Program Kumham-CSIRT (Computer Security Incident Response Team) Secara Virtual.Selasa (14/06/2022)

Acara diawali dengan laporan Kepala Pusdatin Kemenkumham Hermansyah Siregar bahwa BSSN menetapkan instansi pemerintah pusat dan Daerah dalam pembentukan CSIRT sebagai target rencana  kerja pemerintah. Prioritas nasional tahun 2021.

Selanjutnya kata sambutan dari Kepala Badan Siber dan Sandi Negara RI Hinsa Siburian tentang Visualisasi Ruang Siber Indonesia.

Kata sambutan dari Menkumham RI di wakili Sekretaris Jenderal Kemenkumham Andap Budi Revianto Dalam kurun waktu 6 (enam) bulan terakhir, Kementerian Hukum dan HAM mendapat serangan siber sebanyak 385.980 (tiga ratus delapan puluh lima ribu sembilan ratus delapan puluh) kali. Atau rata-rata 2.150 (dua ribu seratus lima puluh) serangan perhari.

Tujuan pembentukan CSIRT adalah untuk mencegah terjadinya serangan siber yang kian massif yang dilakukan oleh banyak pihak dengan motif beragam mulai dari sekedar coba-coba hingga motif ekonomi, politik, dan ideologi. Serangan juga dilakukan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Setiap hari, Kemenkumham mendapatkan ribuan serangan siber. Menurut data dari Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemenkumham, serangan siber paling banyak menyasar website Kemenkumham, aplikasi persuratan internal, dan aplikasi kepegawaian. Khusus terhadap web kemenkumham sendiri, serangan diantaranya berupa Malicious Session sebanyak 71 persen, Server Side Code Injection (21%), Malicious Scan (6%). Serangan terbesar berasal dari Amerika Serikat, sebesar 71 persen.  Terhadap serangan tersebut, kita berhasil menangkalnya. (Foto/Narasi:Yulizar)

Dokumentasi:
WhatsApp Image 2022 06 14 at 14.25.33WhatsApp Image 2022 06 14 at 14.25.33WhatsApp Image 2022 06 14 at 14.25.33WhatsApp Image 2022 06 14 at 14.25.33WhatsApp Image 2022 06 14 at 14.25.33WhatsApp Image 2022 06 14 at 14.25.33WhatsApp Image 2022 06 14 at 14.25.33WhatsApp Image 2022 06 14 at 14.25.33WhatsApp Image 2022 06 14 at 14.25.33WhatsApp Image 2022 06 14 at 14.25.33WhatsApp Image 2022 06 14 at 14.25.33


Cetak   E-mail