Pontianak-Kepala Bidang Pelayanan Hukum Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Barat, Muhayan, menerima kunjungan Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kalbar, Sigit Nugroho Wahyu Jatmiko dan Sekertaris Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kalbar, Gusti Iwan Dermawan, Kamis (14/04/2022).
Pertemuan ini dalam rangka koordinasi terkait pendaftaran Kopi Liberika Kayong Utara ke dalam Daftar Umum Indikasi Geografis pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) yang prosesnya sedang berjalan dan harus melengkapi buku persyaratan Indikasi Geografis yang merupakan salah satu syarat utama untuk mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis.
Muhayan yang didampingi Plt. Kepala Sub Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual, Krisman Samosir, mengatakan, buku persyaratan Indikasi Geografis ini harus disusun dengan melibatkan Tim Ahli Indikasi Geografis DJKI bersinergi bersama Pemda Kayong Utara dan MPIG Kalbar.
Lebih lanjut Muhayan menjelaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan bertolak ke Kabupaten Kayong Utara untuk membahas proses penyusunan buku persyaratan Indikasi Geografis dengan dinas terkait.
“Buku persyaratan Indikasi Geografis ini berisi uraian tentang produk atau komoditas yang diajukan sebagai Indikasi Geografis, seperti apa itu Kopi Liberika Kayong Utara, dimana dihasilkan dan karakteristiknya seperti apa,” ujar Muhayan saat mendeskripsikan tentang buku persyaratan Indikasi Geografis.
Muhayan berharap proses penyusunan buku persyaratan Indikasi Geografis dapat berjalan dengan lancer dan tanpa kendala apapun. Sehingga Kopi Liberika Kayong Utara dapat segera dilanjutkan proses pemeriksaannya dan dapat diterbitkan sertifikat Indikasi Geografisnya.
Sementara itu, Sigit menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan dukungan secara penuh agar Kopi Liberika Kayong Utara ini dapat didaftarkan dan dapat menjadi inspirasi bagikabupaten/kota lainnya untuk menginventarisir potensi Indikasi Geografis pada daerah masing-masing. (ft/nar:reza/iqbas)
Dokumentasi:
