Filipina - Hari ketiga dari acara 2nd Philippine International Copyright Summit 2024 yang berlangsung di Novotel Manila Araneta City, Filipina, berlangsung pada tanggal 23 Oktober 2024. Dengan tema “Pinjaman Digital dan Digitalisasi Praktek di Perpustakaan: Isu dan Kekhawatiran,” sesi ini melibatkan diskusi yang mendalam mengenai digitalisasi perpustakaan dan dampaknya terhadap hak cipta. Sesi ini dihadiri oleh para profesional dari berbagai universitas dan lembaga terkait, termasuk Stephen Alayon dari PLAI-Dewan Wilayah Visayas Barat dan Chito Angeles dari Perpustakaan Universitas Filipina Diliman. Moderator sesi ini adalah Dr. Fernan Dizon, Kepala Divisi Layanan Hak Cipta BCRR.
Sesi ini berfokus pada eksplorasi praktik digitalisasi di perpustakaan yang melibatkan berbagai jenis institusi, mulai dari perpustakaan universitas hingga perpustakaan nasional. Para peserta membahas tantangan yang muncul dari proses digitalisasi, khususnya terkait dengan pinjaman digital dan pelestarian bahan pustaka. Dialog ini dianggap sangat penting, terutama untuk menjembatani komunikasi antara perpustakaan, organisasi manajemen kolektif (CMO), dan para pembuat kebijakan guna mencapai solusi yang saling menguntungkan.
Selain itu, sesi juga menjadi platform diskusi mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi oleh perpustakaan dalam menghadapi era digital. Digitalisasi di perpustakaan bukan hanya soal teknologi, tetapi juga terkait dengan pelestarian pengetahuan dan akses publik yang adil. Dalam konteks ini, perlindungan hak cipta menjadi isu utama yang harus diperhatikan, terutama ketika perpustakaan mulai mengadopsi teknologi digital untuk menyimpan dan membagikan materi pustaka mereka.
Acara berlanjut dengan sesi yang sangat menarik mengenai “Perang Kode: AI dan Perangkat Lunak Perkembangan” oleh Brian Carver, Penasihat Hak Cipta Global di Google. Sesi ini membahas peran kecerdasan buatan (AI) dalam pengembangan perangkat lunak, serta implikasinya terhadap hak cipta di berbagai industri. Dalam sesi ini, Carver mengeksplorasi bagaimana AI telah mengubah cara perangkat lunak dikembangkan, termasuk dasar-dasar algoritma yang digunakan dan penerapannya di industri teknologi.
Diskusi pada hari ketiga ini berhasil membuka wawasan baru bagi para peserta mengenai pentingnya kolaborasi antara sektor perpustakaan, teknologi, dan kebijakan hak cipta. Mereka dihadapkan pada tantangan dan peluang yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi digital, terutama di bidang perpustakaan dan pengembangan perangkat lunak berbasis AI.
