Filipina - Filipina menjadi tuan rumah 2nd Philippine International Copyright Summit 2024 yang berlangsung di Novotel Manila Araneta City pada Senin, 21 Oktober 2024. Acara ini diselenggarakan oleh Intellectual Property Office of the Philippines (IPOPHL) dengan mengusung tema "Membuka Masa Depan: Tren Teknologi dan Tantangan dalam Hak Cipta". Para peserta yang hadir mencakup pakar, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan dari negara-negara Asia seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Dari Indonesia, delegasi diwakili oleh Kasubbid Pelayanan Kekayaan Intelektual Kanwil Kemenkumham Kalbar Andy Hermawan Prasetio dan Analis KI Herry Hermawan. Acara dimulai dengan upacara pembukaan yang mencakup pembacaan doa, menyanyikan lagu kebangsaan Filipina, serta sambutan dari Atty. Rowel S. Barba, Direktur Jenderal IPOPHL, dan Sylvie Forbin, Wakil Direktur Jenderal WIPO. Ma. Cristina Aldeguer-Roque, Sekretaris Departemen Perdagangan dan Perindustrian Filipina, turut memberikan pidato kunci yang menekankan pentingnya inovasi dan hak cipta dalam era digital.
Sesi pertama diskusi berfokus pada topik "Industri Berbasis Hak Cipta: Pendorong Pertumbuhan Ekonomi". Dimiter Gantchev, Wakil Direktur WIPO, menyoroti peran hak cipta dalam mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi melalui industri kreatif. Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa perlindungan terhadap karya kreatif tidak hanya mendukung para seniman tetapi juga memacu perkembangan industri seperti media, hiburan, dan teknologi, serta memperkuat daya saing global.
Topik kedua yang dibahas adalah "Negara Hak Cipta dan Industri Kreatif di Asia". Noor Aliff Musa dari MyIPO Malaysia dan Agung Damarsasongko dari Kanwil Papua Barat, Indonesia, memaparkan perkembangan terbaru dan tantangan yang dihadapi negara-negara Asia dalam pengelolaan hak cipta. Mereka juga membahas dampak teknologi baru, seperti kecerdasan buatan (AI), terhadap ekosistem kreatif dan memberikan rekomendasi untuk respons kebijakan nasional.
Diskusi dilanjutkan dengan pemaparan delegasi dari Filipina, Thailand, dan Vietnam. Atty. Emerson G. Cuyo dari Filipina, Thanh Tung Pham dari Vietnam, serta Navarat Tankamalas dari Thailand, berbagi perspektif mengenai peluang dan tantangan dalam sektor hak cipta di Asia. Acara hari pertama ini juga menampilkan pertunjukan seni, pameran kreatif, dan konferensi pers, menjadikan forum ini sebagai ajang kolaborasi strategis dalam memajukan sektor industri kreatif di kawasan.