Sambas - . Kabid Perizinan dan Informasi Keimigrasian, Tri Murni Hastuti, Teknisi Jaringan, Eka Ade Prasetya, dan Penyusun Laporan Hasil Evaluasi, Asep Pratama, melaksanakan kegiatan Monitoring Perlintasan Keimigrasian pada PLBN Aruk dan Pendampingan Tim Assesmen Gabungan Cepat pada TPI pada hari Selasa (06/10).
Tim Assesmen Gabungan Cepat yang terdiri atas perwakilan dari Direktorat Kerjasama Keimigrasian dan IOM, melaksanakan kegiatan forum diskusi terkait pelayanan perlintasan di PLBN Aruk selama masa pandemi Covid-19. Acara tersebut dihadiri oleh Bea Cukai, Imigrasi, Kantor Karantina Pelabuhan, Dinas Kesehatan Kab. Sambas, Camat Sajingan, Kapolsek Sajingan, Satgas Pamtas Yonif 642, BNPP, BP2MI. IOM melakukan pengumpulan informasi terkait pelayanan perlintasan selama pandemi Covid-19, kendala dan permasalahan dalam penerapan protokol kesehatan dan pemeriksaan kesehatan di PLBN Aruk yg dilakukan oleh KKP, penanganan terhadap pelintas yang dinyatakan sebagai suspek Covid-19 (bergejala batuk, flu, demam).
KKP bekerjasama dengan Dinkes Kab. Sambas untuk penanganan pelintas yang hasil rapid tesnya reaktif, bagi pelintas yg berasal dari Kab. Sambas akan dirujuk ke puskesmas untuk dilakukan swab dan diisolasi di RS Sambas selama 14 hari sampai menunggu hasil tes swab keluar, sedangkan untuk pelintas yang berasal dari luar Kab. Sambas atau luar Kalbar, akan dirujuk ke Pontianak dengan berkoordinasi dengan Dinkes Prov. Kalbar dan Dinsos Prov. Kalbar utk penanganan lebih lanjut.
Imigrasi melakukan pelayanan terhadap pelintas setelah melewati pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan non reaktif hasil rapid tesnya oleh KKP, pelintas selama masa pandemi didominasi oleh WNI yg kembali ke Indonesia, sedangkan untuk WNA yang dapat masuk ke Indonesia adalah WNA yang terkait dengan proyek strategis nasional atau memiliki izin tinggal yang masih berlaku. Seluruh aparatur yang bertugas di PLBN Aruk saling berkoordinasi guna mencegah penyebaran Covid-19.
