Pramella Harapkan Hibah Kanim Putussibau Dan Potensi Indikasi Geografis Daun Keratom

1 Pramella kunjungi wabup KH

Putussibau – Mengakhiri kunjungannya di Kota Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu, kota yang terkenal dengan makanan khasnya berupa kerupuk basah ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Barat Pramella Yunidar Pasaribu menemui Wakil Bupati Kapuas Hulu, Antonius L. Ain Pamero dikediamannya pada Minggu (26/7/2020).

Dikunjungannya ke kediaman Wabup ini, Pramella masih didampingi oleh Kadiv Administrasi Anggiat Ferdinan, Kadiv Keimigrasian I Nyoman Gede Surya Mataram, Kadiv Yankumham Toman Pasaribu, dan dari Pemasyaratan diwakili oleh Kabid Pembinaan, Bimbingan dan TI Eka Jaka Riswantara serta Kabid Yantah, Kesehatan, Rehabilitasi, Pengelolaan Rupbasan dan Keamanan, Surianto. Turut hadir pula Kakanim Putussibau M. Ali Hanafi, Karutan Putussibau Rio M. Sitorus serta Kakanim Pontianak Tatang Suheryadin.

Setelah memperkenal diri dan rombongan yang menyertainya, Pramella membuka perbincangan dengan Antonius L Ain Pamero membahas tanah dan bangunan Kantor Imigrasi Putussibau yang hingga saat ini masih berstatus pinjam pakai sejak tahun 2017 lalu.

Pramella berharap Pemkab Kapuas Hulu dapat menghibahkan tanah dan bangunan yang saat ini digunakan sebagai Kantor Imigrasi Putussibau agar dapat dilakukan pemeliharaan terhadap gedung tersebut sebagai antisipasi meskipun sudah ada rencana kerja anggaran untuk pembangunan Kanim Putussibau di tahun depan. Namun Pramella menyampaikan kekhawatirannya bahwa belum tentu juga nanti di tahun depan akan benar-benar jadi dibangun. “Pertama karena pandemi covid sehingga pendapatan yang di setor ke kas negara sedikit, dan kedua karena izin untuk membangun harus ada perpres yang nantinya akan memastikan apakah memang anggaran akan turun barulah bisa dibangun”, ungkap Pramella.

Menanggapi hal tersebut, Antonius menyampaikan bahwa hal ini bukan merupakan masalah dan akan selalu meberikan support, apalagi ini menyangkut pelayanan publik bagi masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu yang nantinya akan mempermudah dalam pembuatan paspor dimana selama ini masyarakat Kapuas Hulu mengeluarkan biaya yang cukup besar dalam pembuatan paspor ke kota lain akibat biaya transportasi yang besar.

Disela-sela perbincangan, Antonius mempersilahkan Pramella dan rombongan untuk mencicipi makanan khas berupa kerupuk basah yang terbuat dari bahan baku ikan toman dan ikan belidak.

Melanjutkan pembicaraannya, Pramella menyampaikan mengenai potensi indikasi geografis (IG) yang dimiliki oleh Kabupaten Kapuas Hulu diantaranya kerupuk basah serta daun keratom. Kadiv Yankumham Toman Pasaribu menjelaskan bahwa kerupuk basah sudah pernah dicoba untuk didaftarkan, namun terkendala oleh bahan baku yang tidak spesifik yang dulunya hanya berbahan baku ikan belidak, namun saat ini karena keterbatasan ikan belidak yang mulai sulit untuk didapat, sehingga diganti dengan ikan toman maupun ikan lainnya.

Untuk daun keratom, Antonius menyampaikan bahwa saat ini masih menunggu hasil penelitian tentang daun keratom dimana sebelumnya telah dilakukan pertemuan dengan pihak BNN, BPOM serta Dinas Kesehatan yang masih menyebut daun keratom berbahaya bagi kesehatan. Menurut Antonius, pernah dilakukan penelitian oleh Litbangkes yang tentang perubahan perilaku masyarakat Kapuas Hulu yang mengkonsumsi daun keratom selama 4 tahun, dan tidak terdapat perubahan perilaku yang negatif.

Antonius berharap permasalahan daun keratom ini dapat segera diselesaikan dengan jelas karena daun keratom memiliki potensi sebagai pendapatan asli daerah (PAD) daripada selama ini daun keratom keluar dari daerah tanpa memberikan kontribusi terhadap PAD Kapuas Hulu. (eth_)

DOKUMENTASI :

2 Pramella kunjungi wabup KH

2 Pramella kunjungi wabup KH

2 Pramella kunjungi wabup KH

2 Pramella kunjungi wabup KH

2 Pramella kunjungi wabup KH

2 Pramella kunjungi wabup KH

2 Pramella kunjungi wabup KH

2 Pramella kunjungi wabup KH


Cetak   E-mail