PK Bapas Pontianak Lolos Program Short Course Ke Malaysia

WhatsApp Image 2020 09 01 at 15.48.38

Pontianak - Jumat (28/08) PK Pertama Bapas Pontianak, Wahyu Saefudin dinyatakan lolos untuk mengikuti program short course di Kuala Lumpur, Malaysia. Program tersebut akan dilaksanakan mulai tanggal 27-31 Maret 2021 yang dihadiri oleh perwakilan dari sepuluh (10) Negara anggota ASEAN dan Timor Leste.

Kegiatan Lokakarya yang disponsori oleh Pemerintah Amerika ini mengambil tema Good Governance and Civil Society. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar para pemimpin muda di Asia Tenggara yang bekerja maupun memiliki perhatian pada isu-isu terkait tata pemerintahan yang baik akan mendapatkan pengetahuan yang luas untuk kemudian diimplementasikan ketika kembali ke Negara asal.

Jumlah pendaftar pada kegiatan ini mencapai 700 orang. Yang berasal dari negara Indonesia, Malaysia, Vietnam, Brunei Darussalam, Kamboja, Singapore, Myanmar, Filipina, Laos, Thailand, dan Timor Leste. Sementara itu, peserta yang dinyatakan lolos sebanyak 100 pendaftar.

Persyaratan untuk mengikuti kegiatan ini meliputi, tercatat sebagai anggota Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI); berusia 25-35 tahun; berasal dari Negara anggota ASEAN; mempunyai pengalaman bekerja/magang/menjadi relawan yang berkaitan dengan isu pemerintahan. Selain itu, pendaftar juga harus mengirimkan video pendek dan essay yang menjelaskan mengenai ketertarikan mengikuti program. 

Berikut video pendek yang diunggah Wahyu melalui Instagramnya :

https://www.instagram.com/p/CACnGguAwdm/

Wahyu yang saat ini berprofesi menjadi Pembimbing Kemasyarakatan di Bapas Pontianak mengaku bahagia ketika dinyatakan lolos dalam kegiatan lokakarya ini, "Alhamdulillah ini kebahagiaan dan kebanggaan bagi saya diberikan kesempatan untuk mewakili Indonesia mengikuti kegiatan ini. Semoga bekal keilmuan nanti dapat memberikan dampak yang positif bagi UPT maupun Kementerian. Saya juga berharap dapat mengharumkan nama Indonesia dan Kemenkumham Kalbar" ujarnya.

YSEALI adalah program yang dibentuk oleh pemerintah Amerika Serikat untuk memperkuat kemitraan dengan para pemimpin baru di Asia Tenggara; untuk mengembangkan keterampilan mereka sebagai pemimpin sipil, ekonomi, dan non-pemerintah yang efektif di wilayah tersebut; dan mendorong mereka untuk bekerja sama lintas batas untuk memecahkan tantangan regional.

Kontributor: Humas Bapas Pontianak

Dilihat: 573
Cetak